Pension Amagiji

Ada suatu hari di Izu dalam rencana perjalanan saya sedang terburu-buru, tetapi saya tidak menyangka bahwa saya juga meninggalkan kenangan menarik di hotel. Ini Izu. Jika Anda tidak mengemudi sendiri, Anda harus merencanakan rute perjalanan Anda terlebih dahulu. Lagi pula, kereta dan kuda di pedesaan sangat lambat. Jika Anda ketinggalan bus, Anda mungkin tidak akan melihatnya dalam satu jam. Google Maps mengarahkan saya ke Tiancheng Road Hotel dari jalan kecil. Tempat ini berada di pinggir jalan dan sepertinya dengan keras kepala berusaha menempati sudutnya sendiri. Sang induk semang keluar untuk menerima hotel dengan hangat dan ramah, dan memberi tahu saya tindakan pencegahannya menggunakan ruangan dan fasilitas terkait. Kamar ber***a tradisional Jepang dengan tatami yang tertata rapi, meja-meja kecil, dan perabotan. Buka sekat dan berjalanlah ke balkon kecil. Di luar jendela, Anda bisa melihat gemericik air, serta awan yang beterbangan tanpa suara dan pegunungan hijau yang sunyi sebuah kertas timah. Sebagian besar toko di sini pulang kerja lebih awal. Saya salah mengambil jalan dan naik bus. Setelah membeli makanan dari toko serba ada, hari sudah gelap. Saya akhirnya menghela nafas lega ketika saya kembali. Saya turun untuk mandi dan bertemu dengan nyonya rumah. Dia mengangkat kepalanya dari tangga dan berkata, hahaha. Sarapan dijadwalkan pada jam 7, dan nyonya rumah bersiap-siap tepat waktu. Dia memilih tempat duduk yang menghadap jendela dengan pemandangan terbaik, menyalakan kipas ventilasi, dan memasak semua makanannya sendiri. dan acarnya sangat istimewa. Sebelum berangkat, pemilik rumah meminta maaf dan mengatakan bahwa ketidaknyamanan komunikasi bahasa mungkin membawa beberapa pengalaman buruk, tetapi saya merasa itu tidak sama sekali, dan sebenarnya sangat menarik. Saya menggunakan sedikit bahasa Jepang yang saya tahu untuk berkomunikasi dengannya sedikit bahasa Inggris, dan berhasil diselesaikan. Datang lagi lain kali jika Anda punya kesempatan~

素敵です！